OJK Nilai BPD Perlu Waspadai Dampak Risiko Operasional

GoIKN.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai bahwa Bank Pembangunan Daerah (BPD) perlu berhati-hati terhadap dampak dari berbagai risiko yang tengah berkembang di operasional BPD.
Ada risiko serangan siber, risiko salah saji laporan keuangan, serta dampak risiko geopolitik terhadap sektor riil. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Dewan Audit OJK, Sophia Issabella Wattimena.
“BPD perlu mewaspadai dampak dari berbagai risiko yang sedang berkembang terhadap operasional BPD seperti risiko serangan siber, risiko salah saji laporan keuangan, dan dampak dari risiko geopolitik terhadap sektor riil,” kata Ketua Dewan Audit OJK tersebut dalam keterangan pers yang diterima pada Sabtu (18/1/2025).
Dalam Seminar Nasional Forum Komunikasi Dewan Komisaris BPD Seluruh Indonesia (FKDK-BPDSI) yang diselenggarakan di Malang, OJK mengajak Dewan Komisaris BPD seluruh Indonesia untuk terus melakukan penguatan tata kelola BPD.
Utamanya guna menghadapi tantangan strukturan maupun eksternal. Melansir infopublik.id, Sophia menilai perlu adanya upaya perbaikan untuk membuat persiapan BPD semakin matang.
Sebagaimana tertuang dalam Roadmap Penguatan BPD 2024-2027 yang mencakup Penguatan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dann SDM demi mengoptimalkan kinerja BPD.
Sophia pun turut menekankan tentang pentingnya dukungan pengawasan aktif Dewan Komisaris dalam penguatan BPD. Langkah tersebut dibutuhkan untuk memastikan bahwa prinsip tata kelola telah diterapkan pada seluruh tingkatan maupun jejang organisasi.
Optimalisasi peran komite audit pun esensial dalam menunjang sektor efektivitas pelaksanaan tugas Dewan Komisaris. Harus dipastikan pula Satuan Kerja Audit Internal mempunyai jalur pelaporan yang independen terhadap Komite Audit.
Selain materi penguatan integritas dan tata kelola, disampaikan juga tentang outlook pertumbuhan ekonomi ke depan dan bentuk dukungan OJK dalam meningkatkan penyaluran kredit/pembiayaan.
Khususnya dalam mendukung program prioritas pemerintahan seperti Program 3 Juta Rumah dan peningkatan penetrasi pembiayaan UMKM.
Pada kesempatan ini, Adhi Karyono selaku Pj. Gubernur Jawa Timur berharap BPD bisa menjadi mitra yang strategis Pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang inovatif dan adaptif.
“Kolaborasi antara Pemerintah, sektor perbankan, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” papar Adhi.
BACA JUGA