Sampah Disulap Jadi Handicraft Bernilai Seni Tinggi oleh Warga Ungaran Timur

sampah kerajinan
Unik, Jateng Bawa Kerajinan Berbahan Sampah Pasar pada Inacraft 2025 (Foto: Jatengprov.go.id)

GoIKN.com – Sampah yang biasanya identik dengan bau busuk dan kotor, berhasil diubah menjadi karya seni bernilai tinggi oleh Herman Purwanto, warga Desa Beji, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang. Dengan kreativitasnya, Herman menyulap sampah organik dari pasar tradisional menjadi berbagai produk kerajinan tangan seperti tas, ikat pinggang, dan dompet yang cantik serta estetik.

Proses Panjang Menciptakan Karya dari Sampah

Proses pembuatannya tentu tidak instan. Herman melalui serangkaian tahapan rumit dengan keterampilan tangannya. Dimulai dari mengumpulkan sampah di pasar, memotong, dan mengambil seratnya, kemudian mengolahnya menjadi lembaran mirip kertas. Lembaran tersebut lalu dianyam atau dirakit menjadi berbagai produk kerajinan yang menarik.

Dikutip dari Jatengprov.go.id. Atas ide kreatifnya, Herman diundang oleh Pemerintah Jawa Tengah untuk mengikuti pameran UMKM tingkat nasional, Inacraft 2025, yang digelar di Jakarta. Saat ditemui di stan pameran, Herman menceritakan bahwa ide ini muncul pada 2009, berawal dari keprihatinannya terhadap kerusakan hutan di Indonesia, terutama penebangan pohon untuk bahan baku kertas.

“Dari situ, muncul ide bahwa kertas bisa dibuat dari bahan lain selain pohon, yang memiliki fungsi ekologis penting. Lalu, saya kembangkan menjadi kerajinan tangan ini,” ujarnya pada Jumat (7/2/2025).

Mengumpulkan Sampah Organik dari Pasar Tradisional

Herman pun mulai rajin mengunjungi tempat pembuangan sampah (TPS) pasar tradisional untuk mengumpulkan sampah organik seperti sayuran, buah-buahan, dan rumput. “Kami ambil sampah dari pasar dan rumah tangga, lalu mengolahnya. Mulai dari memotong, mengambil seratnya, hingga menjadikannya lembaran seperti kertas. Lembaran itulah yang kami gunakan untuk membuat kerajinan,” jelasnya.

Meski produknya belum diproduksi secara massal, Herman telah memasarkannya melalui media sosial dan pesanan khusus. Ia memastikan bahwa produknya memiliki kualitas yang baik. “Saat ini baru tas, ikat pinggang, dan dompet. Rencananya, kami akan memproduksi dalam skala besar jika respons masyarakat positif,” tuturnya.

Baca Juga :

Keikutsertaan Herman dalam Inacraft 2025 semakin memantapkan keyakinannya bahwa produknya mampu menembus pasar nasional. “Saya senang bisa berpartisipasi dalam Inacraft 2025. Acara ini membuat karya saya dikenal lebih luas,” ucapnya.

Di sisi lain, Penjabat (Pj) Ketua Dekranasda Jawa Tengah, Shinta Nana Sudjana, menyampaikan bahwa Jawa Tengah membawa 68 UMKM dengan 12 stan dari 7 kabupaten/kota. Produk yang ditawarkan meliputi fesyen, kriya, dan kerajinan tangan. “Ayo kunjungi paviliun Jawa Tengah di Assembly Hall JCC Jakarta mulai 5 hingga 9 Februari 2025. Dekranasda Jawa Tengah bersama 7 kabupaten/kota serta Bank Jateng membawa 68 UKM dan 1 koperasi dalam Inacraft 2025. Banyak produk menarik yang bisa ditemukan di sini,” pungkasnya.***

Tinggalkan Komentar