Luhut Optimis Pemerintah Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
GoIKN.com – Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan rasa optimisme mengenai tercapainya target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dibidik Indonesia secara bertahap selama lima tahun ke depan.
Menurutnya, pemerintah bisa mencapai angka tersebut melalui digitalisasi pemerintahan. Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) itu menyebut, ada sejumlah langkah konkret yang akan segera dilaksanakan.
Satu di antaranya adalah peluncuran e-katalog versi 6 yang dilakukan bulan depan. Luhut menilai, katalog tersebut bakal mencakup 95 persen belanja APBN dan diharapkan mampu mengurasi inefisiensi yang sudah mencapai angka signifikan.
“Jadi kombinasi-kombinasi tadi dengan digitalisasi semua data yang ada di pemerintahan dan kementerian dan institusi pemerintahan itu akan segera dilakukan, kemudian ujungnya nanti kepada government technology,” ujarnya sebagaimana melansir laman setkab.go.id, Kamis (5/12/2024).
E-katalog versi 6 juga diharapkan bisa mengurangi angka kegiatan investasi maupun aktivitas ekonomi yang tidak efisien alias Incremental Capital Output Ratio (ICOR).
Saat ini angka ICOR di tanah air bisa dikatakan cukup tinggi, yakni sebesar 6,7 hingga 6,8. Sedangkan nilai yang ideal berada di kisaran angka 3-4.
Diketahui, Luhut Binsar Pandjaitan bersama anggota DEN lainnya berkunjung ke Istana Negara Jakarta. Dalam pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto, dibahas soal berbagai isu strategis ekonomi.
Mulai dari daya beli masyarakat hingga langkah-langkah konkret guna memperkuat daya saing investasi maupun meningkatkan efisiensi belanja negara.
Muhammad Chatib Basri yang merupakan anggota DEN menyoroti tentang isu daya beli masyarakat kelas menengah yang menurutnya jadi perhatian utama. Begitu pula tentang pentingnya keseimbangan dalam kebijakan upah minimum provinsi (UMP).
“Karena ini berkaitan juga dengan daya beli di satu sisi tetapi juga competitiveness dari industri di sisi lain,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Mari Elka Pangestu selaku Wakil Ketua DEN turut angkat bicara. Menurutnya, diskusi juga mencakup langkah strategis untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek dan menengah.
Ia pun turut menekankan atas pentingnya menarik investasi berkualitas yang dapat memperkuat sektor manufaktur nasional.
“Kita ingin menarik jenis investasi yang juga akan membawa istilahnya supply chain-nya ya jadi pendalaman dari sektor manufaktur dan masalah struktural di dalam sektor manufaktur itu juga yang perlu kita atasi,” jelas Mari.
BACA JUGA