IKI Naik 0,20 Poin, Sinyal Positif Pemulihan Industri Manufaktur

makan sehat
Pengadaan makan bergizi gratis telah memberikan dampak positif pada sektor domestik. (Foto: kulonprogokab.go.id)

IKN News – Indeks Kepercayaan Industri (IKI) mencatat kenaikan 0,20 poin pada November 2024, mencapai level 52,95. Angka ini mengindikasikan sektor industri manufaktur tetap berada di zona ekspansif, meskipun tantangan global masih menghadang. Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Febri Hendri Antoni Arif, menyebut peningkatan ini menjadi angin segar bagi pemulihan ekonomi nasional pasca-Pilkada serentak 2024.

Menurutnya, capaian IKI pada November 2024 lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang berada di level 52,75. Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, IKI mengalami kenaikan hingga 0,52 poin.

Kenaikan IKI, lanjutnya, ditopang oleh ekspansi di 21 subsektor yang menyumbang 99,3 persen terhadap PDB manufaktur nonmigas triwulan II 2024. Salah satu pendorong utama adalah peningkatan indeks pesanan baru sebesar 2,58 poin ke level 54,2, meski indeks produksi terkontraksi 2,84 poin ke angka 49,72 akibat kenaikan biaya bahan baku impor.

Ekspansi Subsektor Strategis

Dikutip dari Indonesia.id. Beberapa subsektor menunjukkan performa positif, seperti industri peralatan listrik, minuman, serta percetakan dan media reproduksi. Penyelesaian proyek PLN dan pengadaan alat pengisi daya kendaraan listrik menjadi katalis utama ekspansi industri peralatan listrik.

Namun, dua subsektor mengalami kontraksi, yaitu industri pengolahan lainnya serta subsektor reparasi dan pemasangan mesin. Penurunan permintaan ekspor akibat perlambatan ekonomi global membayangi industri pengolahan lainnya, yang meliputi produk seperti bulu mata palsu dan perhiasan.

Baca Juga :

Dorongan Kebijakan Pemerintah

Febri menambahkan, optimisme industri didukung respons positif terhadap program pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, seperti hilirisasi dan pengadaan makan bergizi gratis. Strategi pemerintah dalam mendorong investasi, memperkuat infrastruktur, serta meningkatkan daya beli masyarakat menjadi fondasi pemulihan industri.

Meskipun Purchasing Manager Index (PMI) Indonesia masih terkontraksi di level 49,2 pada Oktober 2024, peningkatan IKI menjadi sinyal bahwa sektor manufaktur perlahan bangkit. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan konsumsi domestik yang mulai pulih menjadi kunci percepatan pemulihan.

Ke depan, kolaborasi antara pemerintah dan pelaku usaha diharapkan mampu mendorong pertumbuhan industri yang inklusif dan berkelanjutan.***

Tinggalkan Komentar