Lepas Ekspor Adonan Roti ke UEA, Ini Pesan Mendag
GoIKN.com – Menteri Perdagangan, Budi Santoso menyampaikan sebuah pesan penting usai melakukan pelepasan ekspor adonan roti ke Uni Emirat Arab (UEA).
Adapun merek Roti Ropi tersebut merupakan hasil produksi dari PT Juara Roti Indonesia di Klaten, Jawa Tengah. Ini menjadi ekspor kedelapan UMKM.
Melansir laporan infopublik.id, Mendag juga meletakkan batu pertama untuk pembangunan pabrik Roti Ropi. Ia menilai bahwa saat ini produk UMKM di tanah sudah memiliki kualitas apik dan daya saing yang lebih baik dari negara lain.
Kendati demikian, tetap perlu dimiliki citra yang baik agar bisa menjual produk-produk ke luar negeri. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh masyarakat untuk membangun citra produk.
“Jadi, mari bangun citra produk Indonesia Indonesia dalam hal apapun. Karena, meskipun memiliki kualitas dan daya saing mumpuni, beberapa negara masih menganggap produk Indonesia berbeda. Hal ini mempengaruhi penjualan kita di pasar mancanegara,” papar Mendag Budi.
Dari total keseluruhan jumlah UMKM yang ada sekarang, disebut-sebut hanya sekitar 3,74 persen saja yang terus bertumbuh secara konsisten. Termasuk Roti Ropi.
Apabila ke depannya lebih banyak jumlah UMKM yang terus konsisten berkembang, mka kontribusi maupun peran UMKM terhadap perekonomian Indonesia bisa menjadi jauh lebih besar.
Kemendag telah memberikan berbagai fasilitas untuk mendukung pertumbuhan UMKM. Salah satunya melalui Program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor).
Program ini termasuk program utama Kementerian Perdagangan, selain Program Pengamanan Pasar Dalam Negeri dan Perluasan Pasar Ekspor.
“Kemendag mempunyai tiga program, salah satunya UMKM BISA Ekspor. Melalui program ini, Kemendag menggelar pendampingan dan pelatihan. Kemendag juga akan membantu pemasaran melalui lebih 40 perwakilan perdagangan dagang yang ada di negara mitra,” sambungnya.
Sebagai informasi, PT Juara Roti Indonesia merupakan perusahaan Indonesia dengan produk roti dan kopi berkualitas premium. Perusahaan tersebut tercatat memiliki 70 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia dan 5 gerai di UEA.
Diharapkan dalam waktu dekat bisa membuka cabang di Mesir. Di periode Januari–September 2024, ekspor produk makanan olahan Indonesia ke pasar dunia mencapai angka USD4 miliar atau tumbuh 6,9 persen dari periode yang sama pada 2023.
Kemudian selama lima tahun terakhir (2019—2023), tren ekspor produk makanan olahan Indonesia juga tumbuh sebesar 6,81 persen.
Dalam kunjungan ke Klaten, Budi turut melepas ekspor produk furnitur karya PT Inkase Indo Corpora senilai USD70.000 atau setara dengan Rp1,11 miliar.
Funitur tersebut akan diekspor ke Prancis dan Amerika Serikat. Tak hanya memproduksi furnitur, perusahaan ini juga aktif membina dan melatih UMKM Pemasok.
Mereka menggandeng UMKM sebagai pemasok aksesori seperti batu teraso, anyaman rotan, serta serat alami lainnya. Pelibatan itu menunjukkan besarnya potensi produk UMKM dalam merambah pasar ekspor.
“Pola kemitraan dengan UMKM dalam aktivitas ekspornya diharapkan dapat diikuti perusahaan lainnya sehingga ekspor furnitur Indonesia dapat meningkat dan merajai dunia,” tutur Mendag.
Indonesia menempati peringkat ke-21 sebagai eksportir furnitur dunia yang tren.
Dalam lima tahun terakhir atau tepatnya 2019-2023, permintaan dunia untuk produk furnitur tercatat sangat menjanjikan dengan tren sebesar 15,98 persen dan nilai pasar hingga USD764,97 miliar.
BACA JUGA