KLM Fajar Lorena Tenggelam, Kemenhub Gerak Cepat Kirimkan Bantuan

KLM Fajar Lorena Tenggelam, Kemenhub Gerak Cepat Kirimkan Bantuan
Proses evakuasi penumpang KLM Fajar Lorena yang tenggelam. (kemenhub)

GoIKN.com – Insiden tenggelamnya KLM Fajar Lorena di perairan Sepudi-Situbondo pada hari Minggu (8/12/2024) kemarin direspon cepat oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut ikut turun tangan membantu proses evakuasi.

Diketahui, kapal tersebut mengalami kerusakan pada papan belakang yang disebabkan oleh hantaman ombak.

Dua dari 61 penumpang dinyatakan meninggal dunia. Ada satu penumpang yang masih dalam pencarian, dan satu lagi sedang kritis.

Herland Aprilyanto, Kepala Kantos KSOP Kelas IV Panarukan mengatakan pihaknya segera melakukan koordinasi langkah tanggap darurat bersama instansi-instansi yang berkaitan.

“DJPL melalui KPLP langsung berkoordinasi dengan KSOP Panarukan, Polairud, BPBD, TNI AL, dan tenaga kesehatan untuk memastikan keselamatan korban serta mempercepat proses evakuasi,” jelasnya dalam keterangan yang diterima infopublik.id, pada Senin (9/12/2024).

Lebih lanjut, seluruh korban yang selamat saat ini telah menerima pemeriksaan medis maupun pendataan di Pelabuhan Jangkar.

Mengenai korban yang hilang, pihaknya dan tim gabungan akan terus melakukan upaya semaksimal mungkin.

Sebagai informasi, KLM Fajar Lorena berangkat pukul 10.00 WIB dari Pelabuhan Sepudi menuju Pelabuhan Kalbut, Desa Pecinan, Kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo.

Nahas, dua jam setelahnya, papan belakang KLM Fajar Lorena mengalami kebocoran karena dihantam ombak sehingga kapal ini tenggelam. Kebetulan ada Kapal Tanker milik Pertamina yang melintas di perairan Sapudi.

Tanpa ragu, kapal tersebut pun segera melakukan evakuasi ke pelabuhan Jangkar. Herland mengatakan, Kapal Patroli KPLP KN.P 498 milik KSOP langsung dikerahkan untuk mengevakuasi para penumpang dari Kapal Tanker Pertamina menuju Pelabuhan Jangkar.

“Pukul 16.05 – 18.32 WIB penumpang dievakuasi dari Kapal Tanker Pertamina ke KN.P 498 dan KLM Barokah, kemudian dibawa ke Pelabuhan Jangkar dan bekerja sama dengan RSUD Asembagus, Puskesmas Jangkar, dan fasilitas kesehatan setempat untuk memberikan perawatan kepada korban. Pukul 21.00 WIB, seluruh proses evakuasi dan pendataan selesai dilakukan,” papar Herland.

Herland pun mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam evakuasi para korban. Ia berujar, “Kami berterima kasih kepada Kapal Tanker Pertamina atas aksi penyelamatan awal yang sangat penting. Dukungan Polairud, TNI, BPBD, dan tenaga kesehatan juga mempercepat proses evakuasi dan penanganan korban,”

Tinggalkan Komentar