Wamenkomdigi Dorong Penguatan Talenta Digital di Indonesia

Wamenkomdigi Dorong Penguatan Talenta Digital di Indonesia
Wamenkomdigi, Nezar Patria ingatkan pentingnya peningkatan talenta digital. (Humas Komdigi)

GoIKN.com – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria, mengungkap pentingnya memperkuat talenta digital yang ada di tanah air.

Pemerintah pun mewajibkan transfer keahlian dan pengetahuan dalam setiap investasi asing yang masuk ke Indonesia. Tak lain dan tak bukan demi meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

“Talenta digital harus diperkuat, karena setiap investasi yang masuk harus berkontribusi pada peningkatan kemampuan tenaga kerja lokal,” ungkap Nezar sebagaimana dilansir dari infopublik.id, Jumat (29/11/2024).

Upaya tersebut merupakan bentuk jawaban atas tantangan kesenjangan talenta digital. Lantaran walau memiliki pasar teknologi yang besar, tak dapat dipungkiri bahwa adopsi kecerdasan buatan di Indonesia masih ada di tahap awal.

Dalam seminar bertajuk ‘Bagaimana AI Mengakselerasi Transformasi Digital untuk Indonesia Emas 2045’ di Jakarta Selatan, Wamenkomdigi memastikan bahwa pemerintah terus gencar melakukan pembangunan infrastruktur digital.

Utamanya periode 2025-2029 demi memperluas dan meningkatkan kualitas konektivitas melalui kebijakan meaningful connectivity, alias konekitivitas bermakna serta mencetak talenta-talenta digital.

“Connectivity yang ada, yaitu 97 persen permukiman terkoneksi dan penetrasi internet sebesar 79,5 persen akan diperkaya dengan infrastruktur baru untuk mencapai konektivitas bermakna,” jelas Nezar.

Ia menyambung, konektivitas bermakna adalah kunci dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi digital dan mengurangi kesenjangan digital antara wilayah perkotaan dengan pedesaan.

“Kita sudah terkoneksi sebanyak 97 persen di daerah pemukiman, tetapi gap kualitasnya masih nyata. Contohnya, kualitas internet di daerah urban jauh lebih baik dibandingkan darah rural,” paparnya.

Salah satu langkah nyata yang diambil pemerintah, yaitu dengan meluncurkan Satelit Republik Indonesia (SATRIA) -1 yang menjangkau 27.000 titik layanan di seluruh Indonesia, terutama daerah-daerah terpencil.

Namun kemajuan pembangunan infrastruktur tersebut harus diimbangi dengan pemanfaatan konektivitas untuk menciptakan inovasi, bukan hanya sebatas konsumsi teknologi.

“Dengan sinyal yang semakin baik, apakah kita hanya menjadi pasar yang memakai aplikasi? Atau, apakah kita bisa menciptakan inovasi sendiri?” kata Wamenkomdigi.

Pada tahun 2023 lalu, dibutuhkan sekitar 10 juta talenta digital dan saat ini ekosistem yang ada hanya bisa menyediakan berkisar enam juta. Kekurangan itu tentu harus segera diisi.

Dalam kesempatan yang lain, Nezar mengungkap bahwa semua pihak mulai dari kampus, industri, hingga komunitas perlu bekerja sama bergotong-royong menghasilkan talenta digital agar bisa melaju lebih mantap.

Dukungan dari pemangku kepentingan pun sangat diperlukan, sebab selaras dengan fokus pemerintah untuk mempercepat pengembangan talenta digital di tanah air.

Tinggalkan Komentar