Rilis Buku ‘Menjadi Guru Ala Nabi’, Menag Ajak Masyarakat Pahami Pendidikan dalam Perspektif Al Qur’an

Rilis Buku 'Menjadi Guru Ala Nabi', Menag Ajak Masyarakat Pahami Pendidikan dalam Perspektif Al Qur'an
Kemenag rilis buku 'Menjadi Guru Ala Nabi'. (Kemenag.go.id)

GoIKN.com – Buku penuh pembelajaran berharga dengan judul ‘Menjadi Guru Ala Nabi: Cara Islam Mendidik dan Melahirkan Generasi Hebat’ baru saja dirilis oleh Kementerian Agama (Kemenag).

Tak hanya menyajikan materi yang menarik, Kemenag melalui buku ini mengajak masyarakat atau pembaca agar lebih memahami tentang pendidikan dalam perspektif Al-Quran.

Termasuk juga soal bagaimana metode pembelajaran yang dipakai oleh Rasulullah SAW sehingga berhasil mencetak generasi tangguh.

“Buku yang bagus, setiap bab buku ini membahas aspek penting dari proses mendidik yang islami berdasarkan Al-Quran, tugas Nabi sebagai guru hingga bagaimana cara mengajar dan membentuk karakter yang diajarkan oleh Nabi,” kata Menag Nasaruddin Umar, Sabtu (30/11/2024).

Melansir laman kemenag.go.id, buku tersebut disusun tim penulis yang dikoordinasi oleh Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama.

Nantinya buku ‘Menjadi Guru Ala Nabi’ bisa dijadikan salah satu pedoman bagi para guru, ustadz, mudarris, maupun tenaga pendidik yang lain.

Utamanya dalam meneladani metode Nabi Muhammad SAW untuk melahirkan generasi yang cerdas secara intelektual, serta kuat dalam karakter maupun spiritualitas.

Menag menyebut, buku ini tak hanya menawarkan pemahaman mendalam tentang peran guru dalam Islam. Melainkan juga mengajarkan tentang bagaimana metode Rasulullah bisa diterapkan pada kehidupan sehari-hari.

Tentu sudah menjadi kesepakatan bersama bahwa Nabi adalah pribadi paripurna yang harus diteladani dalam hal mendidik.

“Berkat kepiawaian Nabi dalam mendidik, lahir generasi sahabat yang tidak hanya cerdas tetapi juga berakhlak mulia. Mereka menjadi bukti nyata keberhasilan pendidikan yang mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan pembentukan karakter,” papar Nasaruddin.

Ia berharap buku ini dapat menjadi referensi penting dalam pengembangan pendidikan Islami guna melahirkan generasi yang berakhlak mulia, cerdas, dan beriman.

Di sisi lain, Abu Rokhmad selaku Direktur Jenderal Pendidikan Islam menjelaskan bahwa pendidikan ala Nabi memiliki kaitan erat dengan pentingnya kerja saja guru, siswa, orang tua, dan komunitas dalam menciptakan budaya belajar produktif.

“Pendidikan yang efektif membutuhkan sinergi semua pihak agar bisa menghasilkan generasi yang inovatif dan kolaboratif,” ujar Rokhmad.

‘Menjadi Guru Ala Nabi’ juga menawarkan keistimewaan lain, karena mengangkat pengalaman terbaik tentang pendidikan Islami.

Termasuk inspirasi dari para tokoh besar Indonesia seperti KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Ahmad Dahlan.

Keduanya sudah memperkaya Pendidikan yang efektif membutuhkan sinergi semua pihak agar bisa menghasilkan generasi yang inovatif dan kolaboratif.

Direktur GTK Madrasah, Thobib Al Asyhar menyatakan apabila setiap lembaga pendidikan memiliki setidaknya 20% guru yang mampu meneladani Nabi Muhammad saw, maka bakal menjadi titik awal lahirnya sumber daya manusia unggul yang kreatif, cerdas, terampil, dan berakhlak mulia.

Sebelumnya sudah digelar bedah buku ini dengan menghadirkan Faried F. Saenong, Stafsus Menag dan dosen UIII, dan Ulinnuha, dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IIQ, Jakarta.

Tinggalkan Komentar