Target Swasembada Pangan Dipercepat, Zulhas Rampungkan Dua Perpres

Target Swasembada Pangan Dipercepat, Zulhas Rampungkan Dua Perpres
Swasembada pangan ditargetkan tercapai tahun 2027. (Humas Bapanas)

GoIKN.com – Target swasembada pangan kini resmi dipercepat. Kepastian ini diungkap oleh Kepala Bapanas, Arief Prasetyo setelah menjalani Rapat Koordinasi (Rakor) Terbatas Tingkat Menteri Bidang Pangan Tahun 2024.

Dalam Rakor yang berlangsung di Graha Mandiri, Jakarta, diungkap bahwa swasembada pangan diproyeksikan bisa tercapai pada tahun 2027 mendatang. Artinya, satu tahun lebih cepat dari target sebelumnya.

Guna merealisasikan hal tersebut, Badan Pangan Nasional (Bapanas) beserta Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pangan akan terus melakukan harmonisasi regulasi.

Arief menegaskan komitmen lembaganya dalam menjaga stabilitas pasokan maupun harga pasangan, memperkuat Cadangan Pangan Pemerintah (CPP). Kemudian juga mengurangi susut dan sisa pangan, hingga menjamin keamanan pangan.

“Kami bersama kementerian dan lembaga terkait akan berupaya semaksimal mungkin untuk mempercepat swasembada pangan sebagaimana arahan Bapak Presiden,” ujarnya sebagaimana menyadur infopublik.id, Kamis (21/11/2024).

Pada rapat tersebut, mereka membahas tentang percepatan regulasi yang dapat mendukung perubahan tata kelola kelembagaan di sektor pangan.

Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan pun menyadari betul pentingnya percepatan penerbitan regulasi, termasuk dua Peraturan Presiden (Perpres) yang sudah disepakati.

Salah satunya berkaitan dengan neraca komoditas yang menjadi dasar pengelolaan stok pangan nasional. Sedangkan Perpres yang lain perihal penyaluran pupuk bersubsidi.

Kedua Perpres tersebut telah dirampungkan. Kini proses distribusi pupuk bersubsidi ke tangan para petani di tanah air sudah disederhanakan.

Sehingga cukup melalui Surat Keputusan (SK) Menteri Pertanian, tanpa perlu lewat SK Bupati, SK Gubernur, maupun Kementerian Perdagangan.

Volume pupuk subsidi untuk tahun 2025 sudah ditetapkan sebesar 9,55 juta ton. Zulhas menyebut, Perum Bulog bakal bertransformasi menjadi lembaga yang sepenuhnya mendukung upaya swasembada pangan tanpa fokus pada kegiatan komersial.

Di sisi lain, pemerintah juga terus menggencarkan pola konsumsi B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman), serta mendorong pemanfaatan teknologi digital demi memantau ketersediaan maupun distribusi pangan.

“Dengan waktu yang tersisa dua tahun hingga 2027, kita harus bekerja lebih keras untuk mencapai target (swasembada pangan) ini,” tegas Zulhas.

Dengan menerapkan langkah-langkah yanng strategis ini, pemerintah optimis bahwa percepatan swasembada pangan yang ditargetkan bisa terwujud.

Begitu juga soal memastikan ketahanan pangan nasional, sekaligus mendukung kesejahteraan para petani di Indonesia.

Tinggalkan Komentar