Beroperasi Tahun 2025, Bali International Hospital Jadi Tonggak Transformasi Kesehatan

Beroperasi Tahun 2025, Bali International Hospital Jadi Tonggak Transformasi Kesehatan
Beroperasi Tahun 2025, Bali International Hospital Jadi Tonggak Transformasi Kesehatan

GoIKN.com – Pembangunan Bali International Hospital (BIH) merupakan tonggak penting dalam transformasi layanan kesehatan di Indonesia. Hal tersebut diungkap oleh Direktur Utama IHC, dr. Lukman Ma’ruf.

Rumah sakit ini mempunyai kapasitas 25 tempat tidur. Dilengkapi juga dengan pusat layanan unggulan (Center of Excellence) di bidang Cardiology, Oncology, Neurology, Gastroenterohepatology, serta Orthopedics (CONGO).

Memiliki luas bangunan hingga 50.000 meter persegi, BIH turut menyediakan teknologi canggih seperti Brachytherapy, MRI 1.5 & 3 Tesla, 256 Slice CT scan, dan Linac untuk radioterapi.

Dihadirkan pula area hijau yang memberikan pengalaman holistik dalam proses pemulihan para pasien.

“BIH lebih dari sekadar rumah sakit, RS ini akan menjadi katalisator perubahan dalam ekosistem kesehatan dan pariwisata Indonesia. Dengan mengusung standar internasional, BIH dirancang untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan layanan kesehatan lokal, tetapi juga untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi unggulan dalam medical tourism global,” kata dr. Lukman sebagaimana dikutip dari rilis, Jumat (22/11/2024).

Sebagai bagian dari KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Kesehatan Sanur, Bali International Hospital yang rencananya mulai beroperasi tahun 2025 mendatang akan menjadi katalis pengembangan medical tourism di Indonesia.

IHC pun berkomitmen memastikan proyek tersebut berjalan sesuai target demi mendukung visi pemerintahan yang bertekad menciptakan layanan kesehatan unggulan, maupun memperkuat ketahanan kesehatan nasional.

Di sisi lain, Erick Thohir selaku Menteri BUMN dalam tinjauannya menyoroti pentingnya rumah sakit flagship di bawah naungan PT Pertamina Bina Medika (IHC) itu.

BIH menjadi langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan bertaraf global di Bali, terutama dengan tingginya kunjungan wisatawan mancanegara dan penyelenggaraan beragam acara internasional.

“Bali telah lama dikenal sebagai destinasi utama wisata dunia, namun untuk mempertahankan posisinya, pulau ini memerlukan fasilitas kesehatan berstandar internasional yang dapat memenuhi kebutuhan medis wisatawan maupun masyarakat lokal,” ungkap Erick Thohir.

Kemudian ia mengungkap, setiap tahunnya ada sekitar 2 juta orang Indonesia yang memilih berobat ke luar negeri dengan total pengeluaran mencapai 90 triliun rupiah.

Angka tersebut dinilai menunjukkan adanya peluang besar untuk memenuhi kebutuhan tersebut di dalam negeri. Lalu Bali Internasional Hospital dihadirkan sebagai jawaban.

“Rumah sakit ini tidak hanya bertujuan untuk menyediakan layanan medis unggul, tetapi juga untuk mengurangi ketergantungan masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri,” sambungnya.

BIH turut berperan dalam menarik kembali dokter-dokter diaspora agar berkontribusi memperkuat ketahanan kesehatan nasional. Saat ini kontruksi telah mencapai angka 92 persen dan dirancang dengan konsep green hospital yang mengintegrasikan fasilitas medis modern berstandar internasional.

“Dengan fasilitas canggih dan layanan kelas dunia yang ditawarkan, BIH akan menjadi bagian penting dari ekosistem pariwisata kesehatan Indonesia, sekaligus mendorong pertumbuhan sektor kesehatan dan pariwisata Bali ke tingkat yang lebih tinggi,” pungkas pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PSSI itu.

Tinggalkan Komentar