Indonesia Hadiri Africa Health 2024, Ada Potensi Transaksi hingga US$2,73 juta

Indonesia Hadiri Africa Health 2024, Ada Potensi Transaksi hingga US$2,73 juta
Delegasi Indonesia hadir di Africa Health 2024. (Dok/Kemenkes)

GoIKN.com – Delegasi dari tanah air hadir berpartisipasi dalam ‘Africa Health 2024’. Setidaknya ada potensi transaksi hingga US$2,75 juta dan kerja sama karena 600 orang mengunjungi Paviliun Indonesia.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berkolaborasi dengan Kementerian Perindustrian, ITPC Johannesburg, dan KJRI Cape Town Afrika Selatan melalui Country Paviliun.

Acara tersebut berlangsung di Cape Town International Convention Center pada 22-24 Oktober 2024. Tak hanya Paviliun Indonesia, 14 Country Paviliun yang lain juga turut hadir.

Apalagi mengingat Expo ini diikuti oleh lebih dari 500 peserta yang berasal dari 40 negara. Ada 12 industri alat kesehatan Indonesia sebagai exhibitor yang membawa alat kesehatan produksi lokal.

Semuanya dipastikan sudah memenuhi persyaratan mutu yang berlaku global. Konsul Jenderal RI Cape Town Tudiono menilai momentum ini menjadi wadah bagi ekonomi Indonesia menunjukkan kemampuan yang kian menguat, termasuk di sektor kesehatan dan medis.

Sedangkan Tonny Hendriawan menyebut, partisipasi itu bertujuan untuk meningkatkan dan membuka pasar ekspor di negara-negara non-tradisional.

“Kita ingin memperlihatkan bahwa Indonesia sejajar dengan negara-negara lainnya sebagai produsen alat kesehatan dunia,” kata Kepala ITPC Johannesburg seperti yang telah diterima infopublik.id pada hari Jumat (15/11).

Direktur Pengawasan Alat Kesehatan Kemenkes Eka Purnamasari menilai bahwa Indonesia siap menjadi pemain dalam rantai pasok global (supply chain global).

Khususnya untuk pemenuhan kebutuhan alat kesehatan di wilayah Afrika sebagai bagian dari upaya peningkatan layanan kesehatan dunia.

“Selama ini, Indonesia masih mengimpor alat kesehatan. Namun, partisipasi dalam pameran ini menunjukkan bahwa Indonesia dapat menjadi produsen alat kesehatan dengan kualitas global dan memiliki daya saing,” ujarnya.

Sudah ada beberapa contoh ekspor alat kesehatan Indonesia ke sejumlah negara di Afrika meliputi Mesir, Tunisia, Maroko, Afrika Selatan, Mauritius, Botswana, Lesotho, Sudan, Nigeria, Mali, Aljazair, hingga Etiopia.

Partisipasi Kemenkes dalam agenda Africa Health 2024 ini semakin mendorong ekspor produk alat kesehatan Indonesia, termasuk pada pasar Afrika.

Agar terus meningkatkan ekspor yang secara tidak langsung berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia dan mendukung upaya ketahanan kesehatan nasional, tentu dibutuhkan upaya konsisten dari pemerintah dan mitra terkait.

Visitor yang mengunjungi Paviliun Indonesia berasal dari berbagai negara di benua Afrika seperti Afrika Selatan, Nigeria, Etiopia, Kenya, Uganda, Ghana, Mesir, Zambia, Zimbabwe, Botswana, Mozambik, hingga Namibia.

Adapun alat-alat kesehatan produksi dalam negeri yang dipamerkan dalam Africa Health 2024 meliputi disposable syringe, sphygmomanometer & stethoscope, IVD, serta BMHP.

Tinggalkan Komentar