Zulkifli Hasan Siapkan Antisipasi Kenaikan Harga Beras Jelang Nataru 2024/2025

Zulkifli Hasan Siapkan Antisipasi Kenaikan Harga Beras Jelang Nataru 2024/2025
Menko Pangan, Zulkifli Hasan pastikan stok beras aman menjelang Nataru 2024/2025. (Instagram/kemenkopangan.ri)

GoIKN.com – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan telah menyiapkan langkah strategis untuk mengantisipasi terjadinya kenaikan harga beras menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru atau Nataru 2024/2025.

Hal tersebut dikonfirmasi saat pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Kementerian Koordinator Bidang Pangan di Graha Mandiri, Jakarta selesai dilakukan.

Dalam keterangannya, Zulhas mengatakan bahwa cadangan beras yang disimpan Bulog telah mencapai lebih dari 2 juta ton. Dengan demikian, pemerintah siap mengendalikan harga, terutama jika ada lonjakan permintaan pada akhir tahun mendatang.

“Stok cukup, jadi tidak perlu khawatir. Jika harga beras naik, kami akan segera meluncurkan beras Stabilisasi Harga dan Pasokan Pangan (SPHP) untuk menjaga harga tetap stabil,” ujar Zulhas kepada InfoPublik, Senin (11/11/2024).

Tak hanya itu, ia pun menyoroti tantangan yang kerap muncul di awal tahun ketika produksi beras menurun karena datangnya musim hujan.

Zulhas menilai, Januari dan Februari adalah bulan-bulan dengan pola shortage alias momen di mana produksi beras biasanya hanya menghasilkan 1 sampai 1,5 juta ton. Sedangkan kebutuhan nasional mencapai angka 2,5 juta ton.

“Namun, pasokan akan kembali surplus pada Maret dengan produksi lebih dari 3,5 juta ton,” sambungnya.

Lebih lanjut, Menko Pangan menegaskan bahwa impor beras dilakukan sesuai kebutuhan dan secara bertahap alias tidak masif. Tahun depan, kemungkinan hal tersebut bakal dikurangi.

Pemerintah kini sedang menyelesaikan realisasi impor beras yang sudah disetujui sebelumnya. Diusahakan rampung hingga awal 2025 dengan 500 ribu ton yang diperkirakan bisa masuk sebelum Desember 2024.

“Sisa impor tahun ini tinggal sekitar 850 ribu ton. Dari jumlah itu, 500 ribu ton diusahakan masuk tahun ini, dan sisanya bertahap. Ini bukan impor baru, hanya penyelesaian rencana impor yang sudah ada,” ungkap Zulhas.

Usaha-usaha ini diharapkan dapat menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan nasional sepanjang musim liburan hingga awal tahun 2025 mendatang. Di harapkan tahun depan Indonesia sudah tidak melakukan impor beras lagi.

Tak hanya bicara soal pasokan beras, pria berusia 62 tahun itu turut menekankan tentang pentingnya kolaborasi lintas sektor demi mewujudkan swasembada di berbagai komoditas pangan.

Kemenko Pangan menjadi fokus utama Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka demi memastikan kemandirian pangan di tanah air.

Pemerintah menyiapkan beragam program untuk mendukung ketahanan pangan. Baik dengan pembangunan irigasi, penyediaan pupuk, pengembangan lahan pertanian, maupun pembukaan food estate di beberapa wilayah.

Para pejabat yang baru dilantik Kemenko Pangan diharapkan bisa mengimplementasikan program secara efektif agar mencapai kesejahteraan petani dan swasembada pangan di tanah air.

Koordinasi antarinstansi diyakini sebagai kunci mencapai keberhasilan yang diinginkan. Apalagi irigasi, pupuk, serta distribusi melibatkan banyak pihak seperti Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Kementerian Pertanian, dan Kementerian Keuangan.

Tinggalkan Komentar