Siap Kirim Mahasiswa Indonesia ke Sudan, Menag Minta Jaminan Keamanan

Siap Kirim Mahasiswa Indonesia ke Sudan, Menag Minta Jaminan Keamanan
Menag terima kunjungan Dubes Sudan, bicarakan soal kerja sama pendidikan hingga pengiriman mahasiswa Indonesia. (kemenag.go.id)

GoIKN.com – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar meminta jaminan keselamatan para mahasiswa Indonesia yang akan menimba ilmu di Sudan. Sebagai informasi, kedua negara sepakat menjajaki kerja sama mendalam.

Duta Besar Sudan untuk Indonesia, yakni Yassir Mohamed Ali Mohamed menawarkan sejumlah bentuk kolaborasi saat berkunjung bertemu jajaran Kemenag di Ruang VIP Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.

Adapun berbagai kerja sama yang dimaksud meliputi pengiriman mahasiswa asal Indonesia ke Sudan, hingga pemberian akses kepada dosen-dosen dari Sudan agar bisa mengajar di pondok pesantren maupun universitas tanah air.

“Kami berharap kerja sama ini berjalan baik, tetapi kami juga perlu memastikan bagaimana keamanan mahasiswa kami di Sudan,” ujar Menag Nasaruddin, Jumat (13/12/2024) sebagaimana mengutip laman kemenag.go.id.

Terang-terangan, Menag mengakui bahwa Indonesia memang mempunyai ribuan pondok pesantren yang memerlukan tenaga pengajar, khususnya Bahasa Arab.

“Kami membutuhkan dukungan pengajar dari Sudan untuk mendukung pengembangan pendidikan Islam di Indonesia, termasuk dalam mendalami ilmu agama dan bahasa Arab,” imbuhnya.

Menanggapi kekhawatiran Nasaruddin Umar, Dubes Yassir menyampaikan bahwa pemerintah Sudan terus melakukan berbagai upaya guna meningkatkan stabilitas mereka.

“Situasi di Sudan, insya Allah, akan membaik. Kami menyambut mahasiswa dan dosen Indonesia untuk datang belajar dan mengajar di Sudan,” kata Yassir.

Ia turut menyampaikan harapan supaya kerja sama tersebut bisa membuat hubungan antara Indonesia dan Sudan yang telah terjalin sejak lama bisa semakin erat.

“Indonesia dan Sudan memiliki sejarah hubungan yang kuat, termasuk kontribusi ulama dari Sudan yang telah berdakwah di Indonesia lebih dari seabad yang lalu,” tutupnya.

Pada hari yang sama tetapi tempat berbeda, Menag juga menerima kunjungan Ammar Hameed Saadallah Al-Khalidy yang merupakan Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar Irak Jakarta.

Pertemuan yang berlangsung di Kantor Kementerian Agama, Lapangan Banteng Barat nomor 3-4, Jakarta Pusat ini membahas tentang peningkatan hubungan bilateral Indonesia dan Irak. Terutama di sektor pendidikan maupun budaya.

Bagi Indonesia, Irak merupakan mitra strategis di Timur Tengah. Menag memastikan bahwa pemerintah mendukung kepribadian Irak yang dinilai begitu kokoh meski sudah mengalami perang berkali-kali.

Rencana pertukaran pelajar atau beasiswa pendidikan, utamanya untuk mahasiswa Indonesia ke Irak mendapat sambutan baik dari Menteri Nasaruddin.

Oleh karena itu, Ammar Hameed Saadallah Al-Khalidy pun menyampaikan terima kasih atas penerimaan Kemenag. Ia berharap hubungan historikal yang sudah berjalan sejak tahun 1950-an itu dapat semakin erat terjalin.

Adapun kerja sama pendidikan yang ditawarkn mencakup riset, penelitian, maupun studi keislaman.

“Kami juga ingin dosen-dosen dari Irak bisa mengisi seminar-seminar atau konferensi Internasional, juga dialog antar agama di Indonesia,” tuturnya.

Ia turut menegaskan, “Hubungan kedua negara ini sangat indah dan membanggakan. Kami nengucapkan selamat kepada Bapak Nasaruddin Umar yang menjadi Menteri Agama di Kabinet Merah Putih.”

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Komentar