Project INOVASI Dukung Upaya Peningkatan Guru Madrasah, Ini Kata Kemenag

Project INOVASI Dukung Upaya Peningkatan Guru Madrasah, Ini Kata Kemenag
Kemenag dan Project INOVASI bahas peningkatan guru madrasah. (kemenag.go.id)

GoIKN.com – Project INOVASI yang merupakan Kemitraan Indonesia-Australia mendukung upaya Kementerian Agama (Kemenag) dalam meningkatkan kompetensi guru madrasah. Mereka ikut berperan menggagas pelatih berkelanjutan.

Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi SDM Pendidikan dan Keagamaan bersama Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dan Project INOVASI membahas tentang hal tersebut dalam Rapat Koordinasi.

Agenda ini diselenggarakan di Kantor INOVASI, Jl. Sudirman Kav 61-62 Jakarta Pusat. Mark Heyward selaku Program Director INOVASI hadir didampingi jajaran deputi dan konsultan.

Kemudian ada juga Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Thobib Al-Asyhar, Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi SDM Pendidikan dan Keagamaan Mastuki, serta Widyaiswara dan Ketua Tim Kerja.

Dalam kesempatan itu, Mark Heyward blak-blakan mengutarakan kerja sama dan dukungan INOVASI kepada para guru madrasah dilakukan dalam skema pemberdayaan maupun aspirasi dari pengguna.

“Kami mendukung peningkatan pembelajaran anak Indonesia melalui pemikiran yang terbuka, belajar bersama, dan secara bersama mencari solusi agar guru madrasah terus terasah pengetahuan dan skills mengajarnya,” kata Mark, melansir laman kemenag.go.id pada Rabu (11/12/2024).

Kegiatan ‘Ngaji Bareng Kamisan’ yang diinisiasi oleh Pusbangkom SDM bersama Tim INOVASI turut mendapat apresiasi. Ia menilai bahwa belajar bersama memang penting dalam upaya memahami lebih jelas mengenai kebutuhan pengguna dan dukungan yang diperlukan.

“Saya mendapat laporan tim INOVASI bahwa kegiatan ngaji bareng ini telah berlangsung berminggu-minggu. Saya senang cara kerja kemitraan ini genuine,” sambungnya.

Mastuki menyebut, Kemenag dan INOVASI memiliki konsen dan atensi yang sama terhadap peningkatan kapasitas hingga kompetensi guru madrasah.

Skema yang ditawarkan tak hanya sekadar pelatihan, lalu selesai. Namun ada rancangan secara berkelanjutan sampai tahap experiential learning, di mana para guru mengalami sendiri pembelajarannya dan mengembangkan kompetensi bersama dengan teman semitra atau pihak lain yang relevan.

Komunikasi terbuka, kebersamaan, dan kepercayaan dalam berbagi rencana merupakan bagian penting yang perlu dijaga Kemenag-INOVASI.

Lantaran ada banyak permasalahan guru yang belum tuntas, serta memerlukan strategi efektif guna mengembangkan kompetensi guru madrasah di seluruh jenjang.

Termasuk program Program pelatihan IKM-BK (Implementasi Kurikulum Merdeka Berbasis Komunitas) yang melibatkan ratusan guru madrasah di seluruh Indonesia.

Pendampingan program berkelanjutan pasca pelatihan melibatkan widyaiswara, kepala madrasah, pengawas, dan dosen universitas, hingga pejabat Kemenag.

“Pelatihan IKM-BK dirancang khusus melalui penerapan skema pengembangan kompetensi berkelanjutan. Pusdiklat melibatkan 16 BDK/Loka di seluruh Indonesia. INOVASI sangat membantu mensistematisasi melalui gagasan, diseminasi, dan implementasi,” jelas Matsuki.

Ia menambahkan, “Bersamaan dengan itu scaling up IKM-BK di madrasah sasaran diperkuat dengan penguatan materi microlearning melalui MOOC Pintar dan pelatihan tatap muka serta pendampingan selama 6 bulan. Namun, untuk menciptakan ekosistem IKM-BK yang solid, dibutuhkan usaha lebih dari 6 bulan.”

Tinggalkan Komentar