DWP KBRI Berlin Kenalkan Kebudayaan Indonesia Melalui Program School Outreach
IKN Edu – Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Berlin, bekerja sama dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Berlin. Kerjasama tersebut untuk kembali menggelar program School Outreach di Berlin pada 4-7 November 2024. Program ini dirancang untuk memperkenalkan kebudayaan tradisional Indonesia, seperti alat musik, tarian, dan makanan khas, kepada siswa-siswi sekolah di Berlin. Tahun ini, kegiatan berfokus di Berlin International School (BIS) dan John F. Kennedy School.
Selama tiga hari, yakni 4, 6, dan 7 November, DWP KBRI Berlin mengundang siswa kelas 5 dari BIS, berjumlah 65 orang. Yang mana untuk belajar memainkan Gamelan Jawa di Rumah Budaya Indonesia (RBI) KBRI Berlin. Dipandu oleh instruktur Gamelan Jawa, Trinawang Wulansudarga atau akrab disapa Wawang, anak-anak dengan antusias mencoba alat musik tradisional yang kaya warna dan ornamen ini. “Kita harus menyinkronkan seluruh nada dari seluruh pemain agar dapat menciptakan melodi dan harmoni.” Ujar Wawang, yang berhasil membimbing siswa-siswi hingga mampu memainkan melodi yang indah.
Kolaborasi DWP dan Atdikbud KBRI Berlin Perkuat Diplomasi Budaya
Dikutip dari kemdikbud.go.id. Pada 5 November, giliran DWP KBRI Berlin yang mengunjungi BIS untuk mengadakan Lokakarya Angklung. Sebanyak 72 siswa hadir, didampingi Atase Pendidikan dan Kebudayaan Roniyus Marjunus, Ibu Duta Besar Kartika Oegroseno, dan Ibu Wakil Duta Besar Essie Wirawan. Lokakarya dipandu oleh Artjannik Strakarat, atau Aei Jei, yang terlebih dahulu menjelaskan sejarah, asal-usul, dan cara memainkan Angklung. Setelah memahami dasar-dasarnya, siswa-siswi memainkan lagu populer seperti Old MacDonald Had a Farm dan Twinkle Twinkle Little Star, yang dipimpin langsung oleh Aei Jei dan Ibu Kartika Oegroseno.
Baca Juga :
Pada 7 November, program School Outreach dilanjutkan dengan kunjungan siswa kelas 10 dari John F. Kennedy School ke RBI KBRI Berlin. Sebanyak 16 siswa, didampingi seorang guru, mengikuti kegiatan yang dibagi dalam empat sesi. Sesi pertama diisi dengan presentasi tentang Indonesia oleh Birgit Steffan dan DWP KBRI Berlin. Sesi kedua mengajak siswa mencoba pakaian adat Indonesia, sementara sesi ketiga dan keempat mempraktikkan permainan Angklung dan Gamelan Jawa.
Atdikbud KBRI Berlin, Roniyus Marjunus, menyampaikan harapannya agar program ini dapat menumbuhkan minat generasi muda di Berlin untuk mempelajari lebih dalam tentang Indonesia. “Kami berharap kegiatan ini dapat melahirkan Indonesianis baru yang akan mempererat hubungan budaya antara Indonesia dan Jerman,” ujarnya.
Program ini menjadi jembatan budaya yang memperkenalkan warisan Indonesia sekaligus memperluas wawasan siswa-siswi di Berlin tentang kekayaan tradisi Nusantara.***
BACA JUGA