Samarinda, GoIKN.com.- Masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) diwakili dua orang yakni Gubernur Kaltim Isran Noor dan Rektor Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda Prof Masjaya dalam Tim Transisi Ibu Kota Nusantara (IKN).
Tim Transisi IKN dibentuk setelah Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno telah menandatangani Keputusan Mensesneg Nomor 105 Tahun 2022 tentang Tim Transisi Pendukung Persiapan, Pembangunan, dan Pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 28 April 2022.
Tim Transisi dipimpin langsung oleh Kepala Otorita IKN Bambang Susantono. Wakil ketua tim transisi juga akan dipegang oleh Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe.
Otorita IKN sendiri hingga saat masih berproses menuju struktur resmi. Badan setingkat kementerian ini diharapkan sudah bisa bekerja efektif mulai akhir tahun ini.
Seperti banyak harapan masyarakat, pemerintah diminta tidak ‘meninggalkan” daerah dalam proses pemindahan ibu kota negara ke Sepaku Penajam Paser Utara itu. Baik dalam pelibatan sumber daya manusia daerah maupun pembangunan infrastrukturnya.
Aspirasi ini pun direspon pusat. Salah satunya dengan melibatkan Gubernur Isran Noor dalam Tim Transisi IKN sebagai Anggota Tim Penasihat.
“Gubernur Isran Noor akan menjadi jembatan aspirasi. Beliau pasti akan memberikan pendapat yang berbobot dan bermanfaat untuk Indonesia, juga untuk Kaltim tentunya,” kata Ketua Tim Gubernur Untuk Pengawasan Percepatan Pembangunan (TGUP3) Kaltim, H Adi Buchari Muslim, Minggu (8/5/2022) seperti yang dimuat di laman resmi Pemprov Kaltim.
Dia juga berharap agar seluruh organisasi perangkat daerah memberikan masukan yang tepat dan akurat sehingga aspirasi yang disampaikan Gubernur Isran Noor terkait IKN nanti juga sesuai kondisi lapangan dan terbaik untuk proyeksi ke depan.
Selain Gubernur Isran Noor, Rektor Universitas Mulawarman Samarinda Prof Masjaya juga didaulat menjadi Anggota Tim Ahli di Tim Transisi IKN.
Ada 9 tugas utama yang dibebankan kepada Tim Transisi, yakni:
1. Mengonsolidasikan penyelenggaraan program/kegiatan yang dilaksanakan oleh kementerian/lembaga dan Otorita IKN dalam rangka persiapan, pembangunan, dan pemindahan IKN;
2. Memfasilitasi tindak lanjut arahan/kebijakan Presiden guna memperlancar dan mempercepat persiapan, pembangunan, dan pemindahan IKN;
3. Memberikan fasilitasi bagi kegiatan sinkronisasi perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan persiapan, pembangunan, dan pemindahan IKN;
4. Memberikan masukan mengenai langkah-langkah penyelesaian permasalahan dan hambatan dalam pelaksanaan persiapan, pembangunan, dan pemindahan IKN
5. Membantu penyiapan dan perencanaan termasuk tetapi tidak terbatas pada penataan regulasi, penanganan isu-isu hukum, dan kerja sama antara Otorita IKN dan pihak lain;
6. Mengelola data dan informasi terkait dengan pelaksanaan persiapan, pembangunan, dan pemindahan IKN dengan pihak terkait;
7. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap perkembangan persiapan, pembangunan, dan pemindahan IKN
8. Membantu penyiapan teknis pelaporan dan pertanggungjawaban kegiatan persiapan, pembangunan, dan pemindahan IKN; dan
9. Tugas lainnya untuk memastikan realisasi kegiatan persiapan, pembangunan, dan pemindahan IKN sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Berikut nama-nama anggota Tim Transisi seperti yang dimuat dalam Keputusan Menteri Sekretaris Negara RI Nomor 105 Tahun 2022 tentang Tim Transisi Pendukung Persiapan, Pembangunan, dan Pemindahan Ibu Kota Negara.
Susunan Tim Transisi:
1. Ketua: Kepala Otorita IKN Bambang Susantono
2. Wakil Ketua: Wakil Otorita IKN Dhony Rahajoe
3. Sekretariat yang terdiri atas:
a. Sekretaris: Achmad Jaka Santos Adiwijaya
b. Tim Informasi dan Komunikasi: Sidik Pramono (koordinator) dan Panji Himawan
c. Tim Ahli: Wicaksono Sarosa (koordinator), Masjaya, Sofian Sibarani, Irfan Ahadi Tachrir, Yose Rizal
4. Bidang Koordinasi Perencanaan: Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perencanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai Ketua.
5. Bidang Koordinasi Pengendalian Pembangunan: Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastrutkru IKN Kementerian PUPR (Ketua).
6. Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Pertanahan: Direktur Jenderal Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Ketua).
7. Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Pertanahan: Sekretaris Jenderal KementerianLingkungan Hidup dan Kehutanan.
8. Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Sekretaris Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal.
9. Bidang Koordinasi Transformasi Teknologi dan Inovasi: Mohammed Ali Berawi (Ketua).
10. Bidang Koordinasi Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat: Diani Sadiawati (Ketua).
11. Bidang Koordinasi Pendanaan: Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (Ketua).
Selain itu juga dibentuk Tim Penasihat yang berfungsi mendukung Tim Transisi, dengan tugas utamanya adalah memberikan nasihat kepada tim transisi, baik diminta maupun tidak.
Susunan Tim Penasihat yaitu:
Ketua: Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro
Anggota:
1. Alue Dohong
2. Andrinof Chaniago
3. Isran Noor
4. Lydia Silvanna Djaman
“Tim Transisi dan Tim Penasihat melaksanakan tugas sejak Keputusan Menteri ini ditetapkan,” demikian disebutkan dalam Pasal 11 Kepmensesneg tersebut.
IKN sendiri mencakup wilayah daratan seluas sekitar 256.142 hektare dan wilayah perairan laut seluas sekitar 68.189 hektare yang berada di kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara di provinsi Kalimantan Timur.
Dalam Rencana Induk IKN, disebutkan bahwa pembangunan IKN akan terjadi dalam 5 tahap yaitu pada tahap I pada 2022-2024 untuk pembangunan perkotaan, pembangunan infrastruktur dasar, dan pembangunan ekonomi serta relokasi TNI, Polri dan BIN; tahap II pada 2024-2029 dengan target asilitas transportasi umum primer maupun sekunder sudah siap dipakai.
Tahap III pada tahun 2030—2034 dengan target penyelesaian sistem angkutan umum massal, instalasi pengolahan air limbah (IPAL), instalasi pengolahan air minum (IPAM), fasilitas penunjang kota spons, pengolahan sampah, penambahan amenitas digital dan perkotaan.
Tahap IV pada tahun 2035—2039 dimulai pengembangan bidang pendidikan dan kesehatan serta penyelesaian pembangunan kereta api regional dan bendungan multiguna serta Tahap V pada tahun 2040—2045 yang ditandai dengan pengembangan industri berkelanjutan serta pertumbuhan penduduk yang telah stabil.
Sumber: kaltimprov.go.id/berbagai sumber)