Museum Kayu Tuah Himba menjadi salah satu destinasi wisata edukasi yang menyimpan berbagai koleksi kayu dan fosil alam.
GoIKN.com – Museum Kayu Tuah Himba menegaskan diri sebagai salah satu destinasi wisata edukasi yang menawarkan pengalaman mendalam tentang kekayaan hutan dan kayu. Terletak di Tenggarong, museum ini menyimpan beragam koleksi kayu, fosil alam, serta benda-benda tradisional yang mencerminkan kearifan lokal.
Dibangun pada 1 Januari 1994 dan diresmikan pada 25 September 1996, bertepatan dengan peringatan Hari Jadi ke-214 Kota Tenggarong, museum ini hadir sebagai respons atas maraknya kerusakan hutan di Kalimantan Timur, khususnya di Kutai Kartanegara. Pemerintah Daerah mendirikan museum ini sebagai upaya edukasi dan pelestarian terhadap berbagai jenis kayu yang semakin langka.
Makna Filosofis Nama Museum
Nama Museum Kayu Tuah Himba sendiri sarat dengan makna filosofis. Dalam bahasa Kutai, “Odah” berarti tempat penyimpanan berbagai jenis kayu, “Tuah” melambangkan kesaktian, keberkahan, dan keberuntungan, sementara “Himba” berarti hutan. Nama ini mencerminkan misi museum sebagai pusat pelestarian hutan dan kayu.
Koleksi Unggulan dan Upaya Pelestarian
Museum ini menampung lebih dari 855 koleksi, mulai dari berbagai jenis kayu, herbarium, arboretum, rotan, hingga benda-benda tradisional seperti peralatan dapur, alat musik, dan alat tangkap ikan.
Dikutip dari Kukarkab.go.id. Tak hanya itu, museum juga menyimpan koleksi binatang seperti buaya, kucing hutan, biawak, kepiting kelapa, dan berang-berang. Untuk menjaga kelestarian koleksi, museum bekerja sama dengan dokter hewan dalam perawatan binatang, sementara pembersihan koleksi dilakukan secara berkala guna memastikan kualitasnya tetap terjaga.
Pengelolaan dan Pengembangan Museum
Menurut Samiudin, pengadministrasi museum, Museum Kayu Tuah Himba berada di bawah pengelolaan Dinas Pendidikan, bagian Kebudayaan Kutai Kartanegara. Dalam perkembangannya, museum ini pernah bekerja sama dengan Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman untuk penelitian dan pengadaan koleksi.
Selain menjadi pusat edukasi, museum ini diharapkan dapat terus berkembang dengan menambah koleksi yang lebih beragam. Selain itu, museum juga berencana menyediakan ruang bagi UMKM untuk meningkatkan daya tarik wisata dan mendukung perekonomian masyarakat sekitar.
Baca Juga :
Jam Operasional dan Harga Tiket
Museum Kayu Tuah Himba buka setiap hari dari pukul 09.00 hingga 16.00 WITA dengan harga tiket masuk yang terjangkau. Tiket masuk dibanderol sebesar Rp5.000 untuk anak-anak dan Rp10.000 untuk dewasa. Biaya parkir kendaraan roda dua dikenakan Rp2.000, sementara roda empat sebesar Rp5.000.
Dengan koleksi unik dan nilai edukatif yang tinggi, Museum Kayu Tuah Himba layak dikunjungi bagi siapa pun yang ingin mengenal lebih dalam tentang hutan dan kekayaan alam Indonesia. Museum ini juga mengusung pesan penting tentang pelestarian hutan: “Satu pohon dapat membuat jutaan batang korek api, tetapi satu batang korek api dapat membakar jutaan pohon.”***