Museum Mulawarman di Tenggarong merupakan destinasi wisata yang ikonik di Kabupaten Kutai Kartanegara. Gedung ex istana Kesultanan Kutai Kartanegara yang terletak di Jalan Diponegoro. (Foto: Kukarkab.go.id)
GoIKN.com – Museum Mulawarman, yang terletak di Jalan Diponegoro, Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, merupakan salah satu destinasi wisata unggulan yang kaya akan nilai sejarah. Bangunan bekas Istana Kesultanan Kutai Kartanegara ini kini dikelola oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan menyimpan lebih dari 5.570 koleksi bersejarah, mulai dari artefak prasejarah hingga peninggalan era kolonial.
Koleksi-koleksi tersebut dipamerkan secara teratur di ruang-ruang khusus yang telah dikategorikan. Ruang prasejarah, misalnya, menampilkan artefak manusia purba dari gua karst di Kutai Timur. Sementara itu, ruang kolonial memamerkan berbagai senjata seperti meriam, pedang, pistol, serta koin dan tanda pangkat dari masa penjajahan. Ruang diorama menghadirkan flora dan fauna khas Kalimantan Timur, serta kisah-kisah sejarah, termasuk cerita tentang Raja Aji Batara Agung Dewa Sakti, pendiri Kerajaan Kutai.
Tidak hanya itu, Museum Mulawarman juga menyimpan koleksi gamelan dan topeng Cirebon, yang menunjukkan hubungan antarbudaya antara Kalimantan Timur dan Jawa. Di bagian depan museum, pengunjung dapat melihat singgasana dan tempat tidur Sultan Kutai yang megah. Sementara di ruang bawah tanah, terdapat koleksi keramik dari berbagai dinasti di Cina serta keramik Eropa, seperti piring, mangkuk, cangkir, dan guci.
Koleksi Unggulan dan Inovasi untuk Pengunjung
Menurut Mangir Titiantoro, Edukator UPTD Museum Mulawarman, koleksi unggulan yang paling menarik perhatian pengunjung adalah benda-benda peninggalan Kesultanan Kutai, seperti replika ketopong (mahkota Sultan Kutai Kartanegara) dan perhiasan. Beberapa koleksi ini bahkan masih digunakan dalam acara tradisi Erau yang digelar setiap tahun, seperti kipas perak, bokor pucuk, sumbul perak, dan pedianan perak.

(Foto: Kukarkab.go.id)
Dikutip dari Kukarkab.go.id. Museum Mulawarman tidak hanya menjadi tempat penyimpanan benda bersejarah, tetapi juga pusat edukasi dan budaya yang terbuka untuk umum. Dalam upaya meningkatkan pengalaman pengunjung, museum ini terus melakukan inovasi. “Pada 2025, kami berencana memanfaatkan teknologi digitalisasi koleksi, memperbarui tata pamer, serta meningkatkan fasilitas seperti ruang istirahat, area kuliner, dan fasilitas ramah disabilitas. Tujuannya adalah memberikan pengalaman yang lebih baik dan menjadikan museum sebagai tempat pembelajaran yang menarik,” ujar Mangir.
Aktif di Media Sosial dan Program Edukasi
Museum Mulawarman juga aktif di berbagai platform media sosial, seperti Instagram, TikTok, dan YouTube, untuk menjangkau generasi muda. Berbagai program digelar secara rutin, termasuk pameran keliling, program “Sekolah Masuk Museum”, dan kolaborasi dengan museum lain di tingkat lokal maupun nasional. Melalui program-program ini, diharapkan minat generasi muda terhadap sejarah dan budaya lokal dapat terus tumbuh.
“Tantangan utama kami adalah mengubah persepsi masyarakat yang menganggap museum hanya sebagai tempat menyimpan barang kuno. Kami berkomitmen untuk menjadikan Museum Mulawarman sebagai ruang pembelajaran yang dinamis melalui berbagai inovasi dan program edukasi. Dengan demikian, museum ini dapat menjadi pusat pelestarian sejarah dan budaya yang relevan bagi semua generasi,” tegas Mangir.
Jam Operasional dan Harga Tiket
Museum Mulawarman buka setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 16.00 WITA. Tiket masuk dibanderol sebesar Rp5.000 untuk anak-anak dan Rp10.000 untuk dewasa. Diskon khusus hingga 50% juga diberikan kepada pelajar sebagai bentuk dukungan terhadap edukasi sejarah di kalangan siswa.
Dengan segala upaya dan inovasinya, Museum Mulawarman tidak hanya menjadi saksi bisu perjalanan sejarah, tetapi juga berperan aktif dalam melestarikan dan mempromosikan warisan budaya bagi generasi mendatang.***