Menkomdigi: Bijak dan Kolaboratif dalam Pemanfaatan AI untuk Kemajuan Bangsa

Komdigi
Menkomdigi Meutya Hafid. (Foto: Infopublik.id)

IKN News – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menyerukan seluruh pihak, baik dari sektor pemerintahan maupun swasta. Pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) secara bijak demi mengantisipasi dampak negatifnya. Pernyataan ini merujuk pada pesan Presiden Prabowo Subianto dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC 2024 di Peru. Yang mana menekankan pentingnya kebijakan berbasis kolaborasi dan komunikasi dalam pengembangan teknologi.

“Presiden Prabowo Subianto dalam Konferensi Tingkat Tinggi APEC menyatakan bahwa terobosan luar biasa dalam teknologi menuntut para pemimpin untuk lebih bijak, lebih sabar, lebih akomodatif. Karena kekuatan teknologi dapat membawa kemajuan besar bagi kehidupan manusia. tapi juga mampu membawa kehancuran kehidupan manusia dengan sangat cepat.” Kata Meutya Hafid dalam acara AI for Indonesia by Kumparan di Jakarta, Kamis (5/12/2024).

Baca Juga :

Kolaborasi untuk Mengoptimalkan Manfaat AI

Dikutip dari Infopublik.id. Presiden juga menyoroti peran teknologi AI yang semakin mendominasi berbagai aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu, menurut Meutya, pemerintah mengutamakan pendekatan kolaboratif untuk memastikan teknologi ini memberikan manfaat maksimal sekaligus memitigasi dampak negatifnya.

“Karena itu, Presiden Prabowo memilih jalan kolaborasi, komunikasi dan juga negosiasi. Jadi kita harus sepakat dulu kalau untuk teknologi AI kita dari awal sudah bersepakat berkolaborasi, berkomunikasi dan bernegosiasi sesuai yang disampaikan Presiden Prabowo,” jelasnya.

Meutya optimistis terhadap masa depan AI di Indonesia, terutama dengan melihat antusiasme generasi muda. Serta sinergi antara industri dan pemerintah dalam membangun ekosistem AI. Ia menekankan pentingnya meningkatkan pemahaman masyarakat melalui berbagai inisiatif seperti event dan pengalaman berbasis AI.

“Rasanya hari ini merupakan contoh bentuk kolaborasi yang baik. Yang paling utama adalah AI ini harus mampu dipahami oleh masyarakat. Bagaimana membuat lebih banyak orang bersemangat menyambut kecerdasan artifisial dengan melakukan berbagai macam event dan AI experience, sehingga seluruh masyarakat tahu bagaimana pemanfaatan AI termasuk tantangannya,” tuturnya.

Menkomdigi juga mendorong berbagai industri untuk mengadakan program persiapan di berbagai daerah. Yang mana memastikan masyarakat Indonesia mampu menerima dan memanfaatkan teknologi ini secara optimal.

“Kami tidak ingin kemajuan teknologi seperti sebelumnya, terasa lebih cepat daripada kesiapan masyarakat. Sehingga kedepan, khususnya kecerdasan artifisial, masyarakat Indonesia sudah memiliki kesiapan untuk menerima dan memahami teknologi ini dengan baik dan memanfaatkan dengan maksimal,” pungkas Meutya.

Dengan langkah-langkah strategis ini, Indonesia diharapkan mampu menjadi salah satu pemimpin dalam inovasi berbasis AI di tingkat global. Kolaborasi yang kuat antara pemerintah, industri, dan masyarakat akan menjadi kunci untuk memastikan kecerdasan buatan membawa manfaat nyata bagi kemajuan bangsa.***

Tinggalkan Komentar