Menapaktilasi Sejarah, Menyelami Keindahan Banda Neira
Diterbitkan 07 Feb 2025, 18:00 WIB

GoIKN.com – Salah satu kisah bersejarah yang menarik perhatian adalah pertukaran Pulau Rhun dengan Pulau Manhattan pada 1667. Banda Neira di Kabupaten Maluku Tengah memiliki sejarah panjang yang menarik minat wisatawan, terutama dari Eropa. Dahulu sebagai pusat perdagangan rempah-rempah, kini kejayaannya dikemas sebagai daya tarik wisata.
Menapaktilasi Sejarah, Menikmati Budaya Pesona Banda Neira
Menyadari potensi tersebut, Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah menggelar Banda Neira Festival (BNF) 2024 pada 14–16 November. Acara ini dipusatkan di Istana Mini, Banda.Festival ini sukses menghadirkan berbagai acara yang menampilkan kekayaan sejarah dan budaya setempat.
Sejumlah agenda utama yang telah diselenggarakan meliputi Banda Neira Festival Selfie Contest, Aksi Bersih Pantai, Makan Patita, Karnaval Budaya Arumbae Daat, Penanaman Pohon Pala, Atraksi Belang Darat dan Belang Nasional, Banda Neira Fun Walk, Tarian Kreatif, serta Pameran UMKM dan Kuliner Khas Banda. Berbagai kegiatan ini bertujuan membangkitkan kembali kejayaan Banda sebagai pusat rempah dunia. Selain itu, festival ini juga diharapkan dapat menanamkan rasa cinta terhadap budaya dan alam Indonesia.
Jejak Sejarah Pulau Rhun
Banda Neira tidak hanya dikenal sebagai pusat perdagangan rempah di masa kolonial, tetapi juga memiliki sejarah yang melekat kuat dengan kisah pertukaran Pulau Rhun dan Pulau Manhattan antara Belanda dan Inggris pada 1667. Pengunjung festival dapat menelusuri jejak sejarah ini dengan mengunjungi Benteng Belgica, benteng yang dibangun pada 1611 dan kini menjadi ikon Banda Neira. Dari atas benteng, pengunjung dapat menikmati panorama spektakuler, terutama saat matahari terbenam.
Selain kekayaan sejarah, Banda Neira juga menawarkan pesona alam bawah laut yang luar biasa. Terumbu karang yang telah berusia ratusan tahun menjadikan perairan Banda sebagai destinasi utama bagi para penyelam dunia. Selama festival, pengunjung berkesempatan merasakan pengalaman snorkeling atau diving di perairan yang kaya akan keanekaragaman hayati.
Tidak lengkap berkunjung ke Banda Neira tanpa mencicipi kuliner khasnya. Hidangan seperti ikan kuah pala dan jus pala menjadi sajian yang menggugah selera dengan cita rasa khas rempah-rempah. Selama festival, pengunjung juga dapat melihat langsung perkebunan pala dan mencicipi berbagai makanan khas Banda.
Banda Neira Festival bukan sekadar perayaan sejarah, tetapi juga momentum untuk merayakan keberagaman budaya Indonesia. Pengunjung dari berbagai daerah dan latar belakang dapat berinteraksi serta menikmati kemeriahan festival yang penuh warna.
Dengan slogan “Jangan Mati Sebelum ke Banda,” festival ini mengajak wisatawan untuk merasakan langsung keindahan, sejarah, dan budaya Banda Neira. Jika belum sempat menghadiri Banda Neira Festival 2024, pastikan untuk mengagendakan kunjungan ke Banda Neira Festival 2025 dan menikmati pengalaman wisata yang tak tertandingi.***
BACA JUGA