Simak Bagaimana Manfaat dan Keutamaan Menuntut Ilmu Dalam Pandangan Islam
Tahukah kalian jika didalam Islam, menuntut ilmu merupakan bagian dari ibadah.
Adapun ibadah tidak terbatas dalam bentuk masalah salat, puasa, haji, dan zakat.
Menuntut ilmu bahkan dianggap sebagai ibadah yang utama, sebab dengan ilmulah kita bisa melaksanakan ibadah-ibadah yang lainnya dengan benar.
Berikut kami sajikan manfaat dan keutaman menuntut ilmu dalam pandangan islam mengutip laman Al-Azhar,diantaranya :
1.Ilmu adalah Warisan Para Nabi
Rasulullah SAW bersabda: “Dan sesungguhnya para Nabi tidak pernah mewariskan uang emas dan tidak pula uang perak, akan tetapi mereka telah mewariskan ilmu (ilmu syar’i) barang siapa yang mengambil warisan tersebut maka sungguh ia telah mengambil bagian yang banyak.” (HR Ahmad).
2.Orang Berilmu akan Diberi Kebaikan Dunia dan Akhirat
Kedudukan ilmu dalam Islam begitu mulia. Ia yang berilmu pasti diberi kebaikan dan kemudahan dalam menjalankan kehidupannya di dunia maupun di akhirat.
Rasulullah SAW pernah bersabda : “Barangsiapa yang menginginkan urusan dunia, maka wajiblah baginya berilmu.
Dan barangsiapa yang ingin urusan akhirat (selamat di akhirat) maka wajiblah ia memiliki ilmu juga. Dan barangsiapa yang menginginkan keduanya, maka hendaklah ia memiliki ilmu tentangnya juga.” (HR Bukhari dan Muslim)
3.Orang Berilmu Dimudahkan Jalannya ke Surga
Surga adalah idaman setiap muslim,bahkan, ia menjadi janji dari Allah SWT bagi banyak amalan shalih yang dilakukan oleh umat Islam.
Oleh karena itu, menuntut ilmu bisa menjadi salah satu jalan yang bisa kita lakukan untuk menuju surga.
Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW beliau bersabda :
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan untuknya jalan menuju surga.” (HR Bukhari dan Muslim).
4. Orang Berilmu Memiliki Pahala yang Kekal
Siapa yang tidak ingin terus mendapatkan pahala meski telah meninggal.
Ilmu akan kekal dan bermanfaat bagi pemiliknya walaupun ia telah meninggal.
Hal ini akan didapati bagi orang yang bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Sebab, ilmu tersebut bukan hanya bermanfaat untuk dirinya, tapi juga untuk orang lain.
Disebutkan dalam sebuah hadist dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, ia berkata kepada Rasulullah SAW :
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Artinya: “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu) : sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631).
BACA JUGA