Berikut kami sajikan sinopsis film yang berkisah tentang perjuangan para pahlawan bangsa indonesia.
Film ini berjudul Soekarno, yang disutradara oleh Hanung Bramantyo ini mengisahkan tentang kehidupan Presiden ke-1 Indonesia Soekarno yang diperankan oleh Ario Bayu.
Dalam film ini, tergambar karakter Soekarno dan perjuangannya membawa kemerdekaan bagi Indonesia sampai akhirnya berhasil membacakan naskah Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Sinopsis Film Soekarno yang Bercerita Perjalanan Hidup Sang Proklamator
Dikisahkan salah satu bapak bangsa indonesia ini lahir dengan nama kusno, namun karena sering terkena penyakit,namanya diganti oleh ayahnya menjadi Soekarno.
Begitu besar harapan kedua orang tuanya, anak yang kurus itu dapat menjadi kesatria seperti Adipati Karno yang ada dalam pewayangan.
Harapan ayahanda dari Ir.Soekarno pun terpenuhi, di usia 24 tahun ia meneriakkan kata “Kita Harus Merdeka Sekarang !!” yang menggemparkan podium dan membuatnya harus ditahan karena dituduh menghasut dan melakukan pemberontakan.
Keberanian bapak bangsa ini tidak padam, dalam peldoinya yang mahsyur “Indonesia Menggugat”, membuatnya harus diasingkan dan di buang ke Ende, lalu ke Bengkulu.
Soekarno istriahat sejenak dari dunia politik ketika berada di bengkulu, kisah cintanya bersama Fatmawati bermula disana.
Walau pada saat itu Soekarno telah menjadi suami dari Inggit Garnasih,Seorang wanita yang berusia 12 tahun lebih tua dan selalu menjadi pelindungnya ketika dipenjara dan dipengasingan.
Inggit kemudian dikisahkan pasrah melihat suaminya jatuh cinta kepada wanita lain, ditengah kemelut rumah tangganya.
Jepang kemudian datang memproklamirkan Perang Asia Timur Raya yang membuat birahi politik bapak bangsa ini kembali menyala.
Kawan Politik Soekarna seperti Hatta dan Syahrir berulang kali mengingatkan bahwa jepang tidak ada bedanya dengan Belanda, yang sama-sama kejam kepada daerah jajahannya.
namun keteguhan hati Soekarno tidak goyah, ia berpandangan jika kita bisa memanfaatkan jepang maka kemerdekaan dapat diraih.
Hatta kemudian bisa berkompromi dengan gagasan dari Soekarno, namun beda cerita dengan Syahrir,para pendukung Syahrir bahkan sampai memanggil Soekarno dan Hatta sebagai Kolaborator,namun keyakinan Soekarno tidak goyah sejengkal pun.