RSJPDHK Belajar dari Arab Saudi, Kapasitas Dokter Spesialis Jantung Meningkat

GoIKN.com – Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) menjajaki kolaborasi bersama King Salman Humanitarian Aid and Relief Centre (KSR) guna meningkatkan kapasitas dokter spesialis jantung.
Merujuk siaran pers kemkes.go.id, 38 operasi jantung bawaan berhasil diselesaikan oleh RSJPDHK dan KSR. Kerja sama ini juga menjadi wadah transfer ilmu bedah jantung kompleks.
Direktur Utama RSJPDHK, yakni dr. Iwan Dakota menerangkan bahwa momentum tersebut sekaligus memperkuat peranan RSJPDHK sebagai pengampu layanan jantung nasional.
Lantaran dapat mendorong peningkatan kapasitas dokter spesialis di 514 rumah sakit jejaring di tanah air. Dengan demikian, pasien dari berbagai daerah tak perlu dirujuk ke luar negeri maupun rumah sakit tertentu.
Menyusul pelayanan berkualitas yang dapat diberikan lebih luas di dalam negeri. Adanya pendampingan dari tim KSR membuat tim medis RSJPDHK menjadi semakin percaya diri menangani operasi jantung pediatrik kompleks secara mandiri dengan standar pelayanan yang semakin meningkat.
“Ini bukan sekadar operasi, tetapi juga penguatan sistem layanan jantung nasional. Melalui transfer ilmu ini, dokter-dokter kami kini lebih siap menangani kasus jantung kompleks, termasuk di rumah sakit jejaring yang mengacu pada RSJPDHK,” ungkapnya.
Senada dengan dr. Iwan Dakota, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal bin Abdullah Al-Amodi menegaskan bahwa kerja sama tersebut tak hanya terbatas di operasi medis saja.
Melainkan juga sebagai langkah strategis dalam mempererat hubungan bilateral dan sistem layanan kesehatan Indonesia dengan Arab Saudi.
Faisal berkata, “Kolaborasi ini adalah wujud nyata dari komitmen Arab Saudi dalam mendukung Indonesia di sektor kesehatan. Tim King Salman bekerja sama erat dengan dokter-dokter Indonesia untuk memastikan pasien mendapat perawatan terbaik sekaligus berbagi pengalaman dan teknologi.”
Kedua belah pihak pun sepakat untuk meneruskan dan memperluas program pelatihan dokter spesialis jantung. Hal tersebut dilakukan supaya lebih banyak tenaga medis Indonesia yang punya keahlian menangani bedah jantung pediatrik kompleks.
“Kami ingin memastikan bahwa kerja sama ini terus berkembang, sehingga lebih banyak pasien bisa mendapatkan layanan berkualitas, terutama di daerah-daerah yang masih kekurangan dokter spesialis jantung,” tandas Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.
BACA JUGA